Rupiah Pertamaku

Image

Rupiah merupakan salah satu mata uang Indonesia yang digunakan untuk bertransaksi. Rupiah itu sangat penting karena semua kebutuhan dan keinginan tanpa rupiah tidak akan bisa tercapai. Oleh karena itu dengan adanya rupiah ini segala macam bentuk transaksi bisa dilakukan.

Pengalaman pertama saya dengan rupiah tidak seperti teman-teman pada umumnya yang berusaha dengan menjual sesuatu untuk mendapatkan rupiah. Disaat saya berumur 5 tahun pada saat bulan ramadhan, kakek saya memberi saya sebuah tantangan untuk berpuasa selama 1 bulan penuh dan melakukan shalat tarawih dengan imbalan mendapatkan uang sebesar Rp. 10.000,-.

Pada saat itu uang Rp.10.000,- sangatlah banyak bagi saya yang berumur 5 tahun, dengan tantangan ini saya siap mengambilnya. Akhirnya saya berhasil melakukan puasa dan tarawih selama 1 bulan ramadhan sesuai bimbingan kakek kepada saya. Disaat lebaran kakek  memberikan uang yang telah dijanjikannya waktu itu. Alangkah senangnya hati saya mendapatkan uang sebanyak itu, jika pada saat itu buah-buahan Rp.100,- 4 biji, saya berniat untuk membelinya sebanyak 20 biji dengan harga hanya Rp. 500,- dan membawa pulang untuk dibagikan kepada adik-adik saya. Sisa uang itu masih banyak dan saya berniat untuk menabungnya.

Pengalaman ini tidak pernah saya lupakan, dari pengalaman ini membuktikan bahwa semua jika dilakukan dengan niat dan tujuan yang tepat pasti akan berhasil dan saya sudah membuktikan itu. Hanya dengan tantangan seperti itu saya mendapatkan 2 kebahagiaan yaitu di dunia dan di akhirat, di dunia saya bisa berbagi dari hasil usaha saya, sedangkan di akhirat saya mendapatkan pahala yang yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.

Beranjak SMP yang waktu itu saya sedang Ujian Akhir untuk mendapatkan ijazah masuk SMA, saat itu juga Ayah saya secara tidak sengaja berkata kepada saya jika kamu Lulus dengan prestasi sangat memuaskan dan bisa masuk ke semua Sekolah SMA maka kamu akan bapak belikan motor kesukaan kamu..
Disaat mendengar perkataan ayah saya seperti itu, hati saya sangat terkejut bahwa ternyata apa yang saya impikan itu tersampaikan juga kepada Ayah saya, saat itu saya sering menghayal tentang motor bahkan hobi modifikasi juga langsung saya rencanakan haha.. hal yang sungguh tidak bisa diduga. Saya sangat bersyukur kepada-Mu ya Rabb. Saat itu saya termotivasi sekali untuk belajar belajar dan belajar demi tujuan itu. Dan Alhamdulillah akhirnya berhasil juga.

Sekarang, saya sedang mengikuti Matrikulasi Alih Jenjang D4 ITB – Seamolec. Pada hari pertama oleh bapak Stanley kami disuruh untuk melakukan tugas menjual sebuah bolpoin yang harganya Rp. 2000,- dijual dengan harga setinggi-tingginya dengan tujuan untuk membuktikan bahwa semua orang bisa melakukan itu, dengan tanpa rasa malu dan takut gagal. Akhirnya saya dapat menjual bolpoin itu sebesar Rp.  10.000,-.

Maka dari itu, menurut saya setiap manusia itu sama dan yang membedakannya hanyalah keimanan, ketaqwaan dan niat yang kuat untuk melakukannya. Maka dari itu saya lebih banyak melakukan daripada berbicara dan berencana. Karena rencana tanpa melakukan tidak akan berhasil, tetapi melakukan tanpa rencana akan termotivasi, berhasil dan juga mendapatkan pengalaman baru. Oleh karena itu saya mempunyai moto “Talk Less do More and Now or Never”

Moto itu sangat memotivasi saya dan saya berusaha untuk menjadi seperti itu.

Demikian lah pengalaman saya tentang Rupiah Pertama.

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment